ahli hukum Pidana asal Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Suparji Ahmad menegaskan supaya pengamat militer, Connie Rahakundini Bakrie tidak menyebar fitnah serta keresahan pada warga .
Apalagi pada syarat duka atas tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala 402 menyusul pernyataan Connie yang mengetahui keberadaan keberadaan mafia bisnis pada pengadaan alutsista TNI berinisial Mister M.
“Jangan justru terjadi banyak sekali spekulasi dan rekaan. saya menekankan kepada yang menyebutkan (yaitu Connie) usahakan memperjelas sesuai prosedur yg berlaku,” ujar Suparji kepada Harian Terbit pada Jakarta, Kamis (29/4/2021).
berdasarkan pakar yang telah menulis banyak karya kitab wacana aturan ini, data yang valid sangat krusial serta rakyat tentunya butuh keterbukaan. Bukan fitnah dan adu domba.
“Jangan sampai terdapat nama tertentu tercemar, padahal tak ada data. telah seharusnya dilakukan audit menyeluruh tentang alutsista. bencana tenggelamnya kapal Nanggala kemarin menjadi momentum buat lebih doa zakat fitrah intensif melakukan audit. Lebih baik yang punya data bantu proses audit tersebut,” ulasnya.
Sebelumnya Anggota Komisi I dpr RI asal Fraksi Partai Golkar, Dave Laksono berharap eksistensi eksistensi mafia usaha yang memperburuk persoalan alat primer sistem pertahanan Tentara Nasional Indonesia mampu terkuak.
Dave mengaku tidak memahami kebenaran dugaan yang awalnya diungkap oleh pengamat militer, Connie Rahakundini Bakrie tersebut. Sebelumnya, Connie mengetahui keberadaan keberadaan mafia bisnis pada pengadaan alutsista TNI berinisial Mister M.
“saya kurang paham yg dituduh Bu Connie itu siapa. Jika sahih ada mafia tersebut, bisa terkuak dan proses modernisasi kita mampu berjalan menggunakan baik,” ujar Dave, Senin (26/4/2021).
Lanjut Dave, konflik alutsista TNI terjadi karena banyak sekali macam faktor mulai asal aturan sampai komunikasi pada proses pengajuannya.