Projustice – Selama masa darurat covid-19, kompetisi sepakbola liga 1 telah diputuskan untuk dihentikan sementara sampai dengan waktu yang belum ditentukan.
Menyikapi hal itu, banyak pemain asing yang bermain di Indonesia memutuskan untuk pulang kampung ke negaranya masing-masing.
Namun belakangan, memasuki tahapan new normal PSSI selaku induk organisasi cabang olahraga sepakbola sedang mempertimbangkan untuk melanjutkan kembali kompetisi liga 1 musim 2020 yang sempat terhenti sesuai surat yang disampaikan kepada operator liga 1 pada tanggal 18 Maret 2020.
Melihat adanya rencana kompetisi akan segera dimulai, pemain asing liga 1 bergegas mempersiapkan diri untuk kembali ke Indonesia.
Tidak tau kabar darimana, terinformasi banyak pemain asing tidak dapat kembali ke Indonesia karena terganjal oleh Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 11 Tahun 2020 tentang Pelarangan Sementara Orang Asing Masuk Wilayah Republik Indonesia.
Tidak terkecuali terhadap pelatih Timnas saat ini Shin Tae-Yong yang sampai saat ini belum bisa kembali ke tanah air untuk melakukan persiapan menghadapi piala dunia U-20 yang akan diselenggarakan pada tahun 2021.
Merespon kendala ini, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto menyanggupi untuk membantu PSSI apabila ada hal-hal yang diperlukan dari Pemerintah.
Kemenpora berharap pelatih Timnas dapat kembali ke Indonesia secepatnya mengingat persiapan Timnas U-20 untuk menghadapi piala dunia semakin sempit.
Pertimbangan Penetapan Permenkumham Nomor 11 Tahun 2020
Pertimbangan Pemerintah menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor Tahun 2020 merupakan langkah yang diambil untuk meningkatkan upaya pencegahan Covid-19 di wilayah Indonesia.
Permenkumhan Nomor 11 Tahun 2020 ini sekaligus menggantikan Permenkumham Nomor 7 Tahun 2020 tentang Pemberian Visa dan Izin Tinggal Dalam Upaya Pencegahan Masuknya Virus Corona.
Selain itu, Permenkumham Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penghentian Sementara Bebas Visa Kunjungan dan Visa Kunjungan Saat Kedatangan Serta Pemberian Izin Tinggal Keadaan Terpaksa juga dicabut karena yang sudah tidak sesuai dengan kebutuhan saat ini.
Kemudian apakah benar pemain sepakbola asing terganjal masuk ke Indonesia karena Permenkumham Nomor 11 Tahun 2020?
Setelah dilakukan pencermatan terhadap Permenkumham Nomor 11 Tahun 2020 dimaksud, ternyata pemain asing yang bermain di liga 1 tetap dapat masuk ke Indonesia.
Namun persyaratannya pemain asing dimaksud harus memiliki Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS).
Sebagai pemain liga 1 yang telah bergulir pada musim 2020 ini, tentunya setiap pemain telah miliki kontrak dengan durasi paling tidak 1 tahun atau persatu musim.
KITAS tentunya telah dimiliki oleh setiap pemain asing yang bermain di liga 1.
Oleh karena itu, tentunya tidak ada lagi halangan bagi pemain asing untuk dapat segera kembali ke Indonesia guna mempersiapkan diri mengarungi kompetisi liga 1 yang rencananya akan dimulai pada bulan oktober 2020 nanti.
Pemain asing liga 1 sebaiknya kembali 1 bulan sebelum liga dimulai, karena mereka harus melakukan karantina mandiri selama 14 hari sesuai protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
Selain itu, pemain asing yang masuk ke Indonesia wajib membawa surat keterangan sehat dalam bahasa inggris dari otoritas kesehatan masing-masing negara.
Pengecualian Pelarangan Bagi Warga Negara Asing Masuk Ke Indonesia
Pada prinsipnya, Permenkumham Nomor 11 Tahun 2020 melarang setiap warga negara asing masuk ke Indonesia selama masa darurat covid-19, namun terkecuali pada warga negara asing sebagai berikut:
(1) Orang asing pemegang Izin Tinggal Terbatas dan Izin Tinggal Tetap;
(2) Orang asing pemegang Visa Diplomatik dan Visa Dinas
(3) Orang asing pemegang Izin Tinggal Diplomatik dan Izin Tinggal Dinas;
(4) Tenaga bantuan dan dukungan medis, pangan dan alasan kemanusiaan;
(5) awak alat angkut; dan
(6) Orang asing yang akan bekerja pada proyek strategis nasional.
Orang asing sebagaimana tersebut pada poin 1 s.d 6 untuk dapat masuk ke Indonesia harus memenuhi syarat:
(1) Surat keterangan sehat dalam bahasa inggris dari otoritas kesehatan di masing-masing negara;
(2) Telah berada 14 (empat belas) hari di wilayah/negara yang bebas virus Covid-19; dan
(3) pernyataan bersedia masuk karantina selama 14 (empat belas) hari yang dilaksanakan Pemerintah Republik Indonesia.
Memperhatikan ketentuan tersebut, tentunya pemain asing tetap dapat masuk ke Indonesia sepanjang mereka memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan sesuai ketentuan Permenkumham dimaksud.
PSSI dan operator liga 1 diharapkan dapat berkoordinasi dengan Pemerintah untuk segera bisa menentukan format kompetisi yang ideal guna penyelenggaran pertandingan selama masa darurat covid-19.
PSSI bisa saja mengambil contoh kompetisi di eropa misalnya liga Inggris, liga Italia dan liga Jerman yang telah memulai liga meskipun negara tersebut sedang dilanda pandemi covid-19.
Liga-liga di eropa telah memulai kembali kompetisi dengan tanpa dihadiri oleh penonton.
Namun seperti yang kita lihat di layar kaca, pertandingan tetap seru untuk disaksikan dengan memberikan suara audio dan pemberian spanduk atau poster pada bangku stadion.
Selain itu, yang paling terpenting adalah protokol kesehatan yang ketat bagi seluruh pemain, pelatih, official, staf dan seluruh pihak terkait yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan pertandingan.
Jangan sampai kompetisi dimulai tanpa persiapan yang matang dan terkesan dipaksakan sehingga mengabaikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
PSSI juga harus melakukan koordinasi dengan Satuan Tugas Covid-19 dan Kementerian Kesehatan guna mempersiapkan penyelenggaraan kompetisi liga 1 yang aman untuk dilaksanakan.
Kesiapan Klub Peserta Liga 1
PSSI juga perlu memperhatikan kesiapan finansial klub untuk dapat mengarungi kompetisi musim 2020.
Seperti yang diketahui bahwa banyak sponsor klub mengalami kerugian akibat pandemi covid-19, tidak sedikit pula akhirnya sponsor menarik diri dari klub karena sudah tidak sangup memberikan dana sponsorhip.
Padahal, salah satu sumber pamasukan klub selama kompetisi terhenti banyak bergantung kepada dana sponsor.
Mengingat pemasukan lain seperti penjualan jersey atau marchandise dipastikan berkurang, terutama untuk penjualan tiket pertandingan sama sekali tidak ada.
Belum lagi kebijakan yang ketat terhadap perolehan dana sponsorship klub yang dilarang dari produk rokok atau rumah judi.
Tahun ini terdapat beberapa klub pada akhirnya harus merelakan kehilangan sponsor karena dianggap melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan.
Selain itu, subsidi sebesar 1 miliar yang dijanjikan oleh PSSI kepada seluruh klub peserta liga 1 juga tidak jelas sampai dimana keputusannya.
Untuk mengarungi kompesiti liga 1 di seluruh penjuru tanah air dengan luas wilayah yang cukup besar harus menyiapkan dana yang tidak sedikit.
Jika harus terhenti ditengah jalan, tentunya akan menjadi citra buruk bagi pesepakbolaan Indonesia dimata negara lain.
Oleh karena itu, PSSI perlu menyiapkan skema kompetisi yang tepat agar setiap pertandingan dapat diselenggarakan dengan baik.
Peran BOPI
Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) perlu juga ambil andil untuk memeriksa dan mengawasi kesiapan penyelenggara kompetisi liga 1.
Jika ada klub yang dinilai tidak layak untuk mengikuti kompetisi seharusnya dapat dilarang sejak awal.
BOPI dapat saja memeriksa apakah kewajiban pembayaran gaji oleh klub kepada pemain telah dipenuhi.
Apakah klub memiliki keuangan yang cukup untuk dapat mengikuti kompetisi, dan terkait dengan pelaksanaan pajak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kompetisi harus segera diselesaikan agar memberikan kepastian siapakah yang menjadi juara pada musim 2020.
Namun juga perlu kesiapan yang matang agar penyelenggaraan kompetisi dapat diselenggarakan dengan baik dan aman.
Like si cres que vegetta debería de subir Gta5 RolePlay
thanks for visit